5 Fakta Unik Ikan Sidat yang Wajib Kamu Ketahui

 

Ikan sidat atau yang biasa disebut dengan ikan moa adalah ikan yang termasuk kedalam genus Anguilla.

Ikan ini memiliki pola hidup yang unik yaitu mampu hidup di laut, mengalami pertumbuhan di perairan tawar, dan kembali lagi ke laut untuk melakukan pemijahan.

Disamping itu, ternyata ikan sidat memiliki fakta unik lainnya yang belum banyak orang ketahui lho! Mulai dari bentuk tubuhnya, siklus hidupnya, hingga jenis makanannya.

Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Bentuk tubuh larva berbeda dengan saat dewasa

 

elver - ikan sidatSumber: Pixabay.com

Ikan sidat mengalami perubahan bentuk pada daur hidupnya.

Pada fase larva (leptocephalus), ikan sidat memiliki bentuk tubuh menyerupai daun silinder dan belum memiliki pigmen (transparan) sehingga disebut dengan sidat kaca (glass eel).

Kemudian, larva melakukan migrasi ke prairan payau menuju perairan tawar.

Pada saat bermigrasi, ikan sidat tumbuh menyerupai sidat dewasa yang memiliki bentuk tubuh memanjang seperti belut bersirip yang tubuhnya berwarna kuning dan cokelat.

Pada fase dewasa, tubuh ikan sidat akan merubah warna menjadi perak yang terlihat dari dasar perutnya.

2. Jenis makanannya berbeda setiap fase hidupnya

 

kepiting, udang dan kerang - seafood - crab - shrimp

Sumber: Pixabay.com

Ikan sidat adalah ikan yang tergolong kedalam ikan karnivora atau ikan pemakan daging.

Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan terhadap jenis makanan yang terdapat di lambung ikan sidat dewasa yang membuktikan bahwa terdapat udang, kepiting, dan keong/kerang.

Sedangkan pada fase elver dan glass eel sampai saat ini belum bisa dipastikan.

Menurut analisa, beberapa peneliti menyatakan bahwa ikan sidat pada fase elver memakan ikan kecil, insekta, udang, dan juga plankton.

Jenis makanan ikan sidat tergantung oleh ketersediaan makanan di habitatnya.

Oleh karena itu, ikan sidat mampu melakukan migrasi dan mampu bertahan pada perairan yang berbeda-beda.

Hal ini juga membuktikan bahwa ikan sidat membutuhkan protein yang tinggi untuk tumbuh kembangnya.

3. Tergolong kedalam ikan nokturnal

 

budidaya ikan sidat

Sumber: Pixabay.com

Ikan sidat adalah ikan yang aktif pada malam hari (nocturnal).

Ikan ini mulai melakukan aktivitasnya seperti mencari makan pada saat matahari tenggelam hingga terbit kembali.

Pada siang hari, mereka akan bersembunyi di tempat yang gelap seperti celah batu, celah karang, dan semacamnya.

Sama seperti halnya ikan sidat yang dibudidayakan.

Mereka akan bersembunyi di tempat yang gelap sehingga para pembudidaya harus menyiapkan tempat yang gelap untuk bersembunyi dan beristirahat seperti genteng atau paralon.

Baca juga : Alternatif bisnis ikan sidat

4. Memijah pada kedalaman 400-500 meter

 

Trench

Sumber: Pixabay.com

Sama halnya dengan makhluk hidup lainnya.

Ikan sidat akan melakukan proses regenasi pada saat tumbuh dewasa atau sudah matang gonad dengan melakukan pemijahan.

Mereka akan bermigrasi dan melakukan pemijahan ke palung laut yang kedalamannya hingga 400-500 meter atau perairan laut yang dekat dengan muara sungai.

Namun, pada saat telurnya dikeluarkan, telur-telur itu akan mengapung ke permukaan air hingga menetas.

Hal tersebut dikarenakan massa jenis telur tersebut lebih ringan daripada massa jenis air di sekitarnya.

5. Membutuhkan oksigen yang tinggi

 

Ikan sidat adalah ikan yang hidup pada perairan jernih dan memiliki kandungan oksigen yang tinggi.

Seperti pada saat melakukan migrasi, ikan sidat akan memilih atau mencari tempat nyaman yang memiliki oksigen yang tinggi seperti dibawah air terjun atau waduk.

Ikan sidat memiliki organ pernafasan berupa insang yang memiliki peranan seperti paru-paru pada hewan darat.

Diketahui ikan ini memiliki 4 pasang insang yang berada pada rongga branchial.

Setiap rongga insang terdiri dari beberapa filament yang membentuk lamella.

Ikan ini mampu mengambil oksigen secara langsung sehingga mampu bertahan di udara terbuka dalam waktu yang sangat lama.

Ikan sidat juga mampu mengabsorsi oksigen menggunakan permukaan tubuhnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa sebanyak 60% kebutuhan oksigen dilakukan dengan pernafasan kulit.

Baca juga : 5 Olahan Ikan Sidat Nikmat