6 Perbedaan Ikan SidatBanyak orang yang belum tahu perbedaan ikan sidat dan belut karena bentuk tubuh keduanya yang sama-sama bulat memanjang. 

Padahal perbedaan kedua ikan ini cukup banyak lho brosis Labas, mulai dari habitat, bentuk tubuh dan masih banyak lagi. 

Ikan sidat begitu populer di Jepang dan disebut sebagai unagi. 

Permintaan ikan sidat dari luar negeri meningkat pesat setiap tahunnya dan juga harga setiap kilogramnya terus melambung tinggi. 

Lalu, apa perbedaan kedua ikan yang mirip ini? 

Yuk kita simak 6 perbedaan ikan sidat dengan belut berikut.

1. Bentuk Tubuh

Meskipun sekilas terlihat sama, perbedaan kedua ikan ini dapat ditinjau dari bentuk tubuhnya. 

Ikan sidat memiliki bentuk tubuh yang membulat dan ekor yang berbentuk agak pipih pada ujungnya. 

Sementara belut memiliki bentuk tubuh yang agak memipih serta bentuk ekor yang lebih meruncing. 

Selain itu ikan sidat juga memliki mulut yang agak pipih dan memiliki kumis cenderung pendek berwarna kekuningan serta terdapat sirip di bawah kepalanya. 

Berbeda dengan belut, hewan ini tidak memiliki sirip maupun kumis.

Struktur tulang dari ikan sidat sebenarnya tidak berbeda jauh dari kebanyakan ikan pada umumnya, yaitu memiliki struktur tulang yang tersusun rapi dan teratur. 

Hal ini berbeda dengan struktur tulang belut yang lebih rumit dan unik. 

Hal tersebut lah yang membuat belut tidak bisa diolah menjadi fillet, namun ikan sidat bisa.

2. Habitat Alami

Perbedaan ikan sidat dan belut selanjutnya terletak pada habitat alami. 

Pada ikan sidat memerlukan kondisi lingkungan yang terbilang lebih baik dibandingkan dengan belut. 

Ikan sidat hidup di perairan yang mengalir ataupun mengenang, berbeda dengan belut yang bisa hidup di kondisi yang berlumpur (fleksibel). 

Ikan sidat mampu hidup di dua jenis perairan sekaligus yaitu air asin dan tawar dengan lebih menyukai habitat dengan salinitas rendah. 

Belut tidak membutuhkan kondisi geografis dan iklim yang spesifik, sehingga belut mampu hidup dalam perairan dengan kandungan oksigen rendah. 

Belut lebih menyukai tempat yang berlumpur seperti daerah rawa dan persawahan.

                                                       Sumber: Gettyimages.com

Baca Juga: Anguilla Bengalensis, Sidat Bintik Asal India yang Hampir Punah

Baca Juga: Mengenal Anguilla Australis : Sidat Bersirip Pendek dari Pasifik

3. Reproduksi

Saat melakukan pemijahan, ikan sidat dan belut memiliki cara reproduksi yang berbeda. 

Ikan sidat akan melakukan migrasi dari perairan tawar ke laut ketika hendak bereproduksi. 

Setelah selesai berkembang biak, ikan sidat akan kembali ke sungai dengan meninggalkan telur-telurnya di laut. 

Ketika telur menetas, anakan ikan sidat akan bergerak ke lingkungan perairan tawar untuk tumbuh dan berkembang di sana. 

Berbeda dengan belut, proses kehidupannya dapat berlangsung di mana saja selama di perairan tawar dan mengandung lumpur.

4. Siklus Hidup

Siklus hidup ikan sidat lebih panjang dibandingkan dengan belut. 

Sidat dewasa lazimnya menghuni di hulu sungai ataupun danau. Belut bisa dikatakan sebagai hewan hemaprodit (berkelamin ganda). 

Pada belut ada peralihan kelamin dari betina ke jantan saat sudah besar. 

Sepanjang peralihan, belut akan menjadi agresif sampai menjadi kanibal. 

Ikan Sidat memiliki karateristik, yaitu dapat memastikan jenis kelamin yang pas dengan situasi alam sekitar. 

Saat sudah besar, sidat beralih warna condong keperakan. 

Sebelumnya, ketika melewati air tawar, sidat mengalami tahapan transparan serta beralih warna kuning.

                                                      Sumber: Gettyimages.com

5. Ketentuan Hidup Ideal

Budidaya ikan sidat lebih rumit karena harus menyesuaikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan ikan sidat. 

Suhu optimal untuk budidaya ikan sidat adalah 28-32oC. 

Sedangkan pH berkisar yang baik berkisar 7-8, sebab jika pH dibawah 7 menyebabkan ikan sidat mengalami stress dan pertumbuhan menjadi terhambat. 

Untuk kandungan amoniak juga harus dijaga yakni di bawah 0,5 mg/l. 

Sedangkan pada belut tidak membutuhkan kondisi lingkungan yang baik sebab belut bisa beradaptasi lebih mudah terhadap lingkungannya. 

Itulah sebabnya belut dapat hidup di rawa maupun pada perairan sungai.

6. Kandungan Gizi

Perbedaan ikan sidat dan belut yang terakhir adalah dari segi kandungan gizinya. 

Pada ikan sidat lebih kaya akan kandungan gizi seperti vitamin A, E dan asam lemak tak jenuh. 

Kandungan proksimat ikan sidat didominasi oleh kadar air yaitu 71%, serta protein kasar 17%, dengan kandungan EPA 3-9%, dan DHA 3-9%. 

Hal itulah yang membuat seseorang yang mengonsumsi ikan sidat bisa mempertahankan daya ingat atau bahkan menambah kecerdasan. 

Kandungan gizi pada belut juga tak kalah menarik, yakni terdapat kalori senilai 303 kkal, protein 18,4 gram, lemak 27 gram, kalsium 20 miligram, fosfor 200 miligram, zat besi 20 miligram, dan masih banyak lagi pada setiap 100 gram belut.

Jadi bagaimana, kamu sudah paham dengan perbedaan ikan sidat dan belut? 

Kalian bisa mengetahui lebih lanjut mengenai ikan sidat lainnya di Channel Youtube Sidat Labas Official ya brosis, sampai jumpa di artikel berikutnya!

Baca Juga : Mengenal Ikan Sidat, Komoditas Unggulan dari Indonesia yang Mendunia