Selama proses budidaya, pertumbuhan sidat tidak selamanya seragam. Oleh karena itu, perlu dilakukan sortasi dengan melakukan seleksi menurut beratnya. Sortasi membuat ikan lebih seragam.

  • Apa itu sortasi?

Sortasi merupakan kegiatan yang digunakan dalam proses budidaya sidat untuk mengelompokkan ikan berdasarkan ukurannya. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa kali pada setiap tahap pemeliharaan. Terlebih jika sistem budidaya instensif memungkinkan terjadinya persaingan antara ikan dalam mendapatkan ruang gerak, oksigen dan pakan. Ikan yang kuat selalu mendominasi, sedangkan ikan yang lemah selalu kalah dalam persaingan. Akibatnya, pertumbuhan ikan tidak seragam. Berikut tujuan sortasi.

  • Mengelompokkan ikan berdasarkan ukuran dan beratnya.
  • Menghindari terjadinya kanibalisme.
  • Menyeragamkan pertumbuhan ikan.
  • Pemerataan ikan dalam memperoleh pakan.
  • Menentukan grade berdasarkan ukuran dalam satu siklus pembesaran.
  • Mendapatkan hasil panen untuk dijual.

Grade atau grading merupakan istilah untuk menentukan peringkat keunggulan ikan. Grading dilakukan setiap bulan selama masa pemeliharaan. Kegiatan grading dilakukan untuk memilah sidat yang mempunyai ukuran lebih besar atau lebih kecil sehingga ikan sidat dapat tumbuh dengan baik. Misalnya, grade A,B, dan C. Grade bisa dipakai untuk menentukkan harga jual.

Pembudidayaan terkadang menerapkan cara untuk interval waktu yang berbeda untuk melakukan sortir. Penentuan interval antarsortasi seharusnya mempertimbangkan hal-hal berikut.

  • Mengatasi kepadatan. Ruang gerak yang sempet membuat ikan tidak nyaman, sehingga berdampak ikan stress, nafsu makan turun, dan kematian.
  • Menekan kanibalisme. Sidat termasuk ikan karnivora yang memungkinkan terjadinya kanibalisme, dimana ikan yang terkuat akan “memangsa” ikan yang lemah. Apalagi kualitas pakan yang buruk dan frekuensi pakan yang tidak teratur membuat ikan merasa lapar sehingga mencari ikan lain yang lemah.
  • Menjaga kualitas agar sidat tetap sehat. Ketika melakukan sortasi, air di wadah pemeliharaan dikuras, sedangkan ikan dipanen. Pada saat itu, wadah pemeliharaan dapat dibersihkan sebelum digunakan kembali untuk pemeliharaan.

 

  • Jenis sortasi

Ada dua jenis sortasi, yaitu sortasi pendederan dan sortasi pembesaran.

  1. Sortasi pendederan. Pada tahap glass eel dan elver fingerling, kegiatan sortir dapat dilakukan dengan frekuensi lebih sering untuk memisahkan benih berdasarkan ukurannya. Pada tahap glass eel, sortir dilakukan ketika benih sudah berumur 20 hari sejak di tebar. Pada sortir pertama ini umumnya akan diperoleh benih dengan ukuran 0,3 – 0,59.
  2. Sortir kedua dan seterusnya dilakukan setiap 30 hari sekali atau tergantung kondisi benih. Misalnya, sebelum 30 hari, ukuran benih sudah ada yang besar maka harus segera di sortir. Sebelum disortir, benih tidak diberi makan atau harus dipuasakan terlebih dahulu selama satu hari. Meski wadah pemeliharaan didalam ruangan, sortir dapat dilakukan pada pagi hari, missal pukul 09.00 atau sore hari pukul 16.00.
  3. Sortasi pembesaran. Pada tahap fattening, sortasi biasanya juga dilakukan 30 hari sekali, tergantung ukuran benih tebar. Sortir sebaiknya dilakukan saat cucaca teduh, misalnya pagi hari pada pukul 09.00 atau sore hari pada pukul 16.00.