Sidat Polinesia Sirip Panjang

Ikan Sidat Polinesia Sirip Panjang, Anguilla Megastoma

 

Anguilla megastoma memiliki nama lain Sidat Polinesia yang bersirip panjang.

Tidak seperti Anguilla obscura dan Anguilla australis, Anguilla megastoma memiliki sirip tubuh yang lebih panjang sehingga dapat digolongkan kedalam ikan sidat sirip panjang (longfinned eel).

Seperti yang kita tau, spesies ini memiliki persebaran yang sangat luas di Perairan Pasifik dan diketahui banyak ditemukan di wilayah Polinesia Perancis.

Nah, Anguilla megastoma pertama kali diidentifikasi pada tahun 1856 oleh Johann Jakob Kaup 

Lalu mengapa spesies ini memiliki julukan Sidat Polinesia? yuk simak!

Ciri-ciri

Sidat Polinesia Sirip Panjang
Sumber: Researchgate.net

Anguilla megastoma mempunyai ciri badannya seperti transparan, cokelat kemerahan, dan memiliki bintik hitam pada ekor. Selain itu, spesies ini juga memiliki garis gelap pendek di badannya serta bentuk badan yang buntek.

Seperti kebanyakan ikan sidat pada umumnya, Anguilla megastoma juga melakukan pemijahan di laut lepas. Spesies ini dapat mencapai ukuran 1 meter untuk jantan dan 1,6 meter untuk betina.

Sedangkan untuk berat, spesies ini diketahui dapat menyentuk angka 9 kg.

Baca Juga: Mengenal Anguilla Australis : Sidat Bersirip Pendek dari Pasifik

Habitat dan Persebaran

 

Sidat Polinesia Sirip Panjang
Sumber: Detik.net

Sama seperti Anguilla obscura, Anguilla megastoma juga ditemukan di pulau-pulau yang masuk kedalam Laut Pasifik.

Anguilla megastoma biasa ditemukan di Kepulauan Cook, Fiji, Polinesia Prancis, Kaledonia Baru, Papua Nugini, Pitcairn, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Wallis dan Futuna, Tahiti dan Morea.

Saat hidup di air tawar, Anguilla megastoma hanya ditemukan di hulu sungai. Beberapa data leptocephali yang dikumpulkan sejauh ini mendukung hipotesis bahwa daerah pemijahan untuk spesies tersebut diperkirakan berada di suatu tempat di Arus Khatulistiwa Selatan (SEC).

Menurut penelitian, spesies ini melakukan pemijahan mulai dari kedalaman 200 m hingga 700 m di malam hari selama musim panas.

Ancaman 

 

Menurut Smith (1991), Anguilla megastoma ditangkap secara lokal di seluruh wilayah jangkauannya (negara-negara yang berada di Laut Pasifik), namun masih belum ada data untuk menentukan tingkat ancaman yang ditimbulkan terhadap populasi spesies ini.

Saat ini hanya ada sedikit bahkan tidak ada data kuantitatif yang tersedia tentang status populasi Anguilla megastoma.

Telah dilaporkan bahwa telah terjadi penurunan jumlah Anguilla megastoma yang berada di danau Polinesia Prancis sejak tahun 1980-an.

Namun, pernyataan ini masih kurang akurat karena masih sangat minimnya data pendukung menguatkan klaim ini. Bahkan spesies ini terdaftar sebagai spesies yang kekurangan data pada Daftar Merah Spesies Terancam IUCN.

Baca juga : Anguilla Bengalensis, Sidat Bintik Asal India yang Hampir Punah

Diyakini bahwa pembendungan (Polinesia Prancis) dan penambangan nikel (Kaledonia Baru) kemungkinan akan berdampak pada populasi Anguilla megastoma di air tawar.

Adanya bendungan ini cenderung menjadi ancaman utama untuk seluruh spesies ikan sidat karena akan menghambat jalur migrasi ikan sidat.

Baca Juga: Ikan Sidat Bernilai Ekonomis Tinggi yang Mendunia, Anguilla Japonica

Budidaya 

 

Sampai saat ini belum ada kebijakan dan inisiatif manajemen dari seluruh wilayah jangkauan yang diketahui untuk Anguilla megastoma.

Sehingga spesies ini dapat dikatakan cukup misteri dan memerlukan banyak penelitian untuk mengetahui secara detail apakah spesies ini layak untuk dibudidayakan.

Anguilla megastoma disinyalir masih mengandalkan tangkapan nelayan lokal.

Nah, bagaimana menarik bukan pembahasan mengenai ikan sidat Polinesia sirip panjang? kalian tentu bisa mendapatkan informasi unik lainnya hanya di Sidat Labas ya!