MANAJEMEN KUALITAS AIR

Dalam budidaya sidat, manajemen air sangat penting untuk keberhasilan budidaya ikan sidat. Manajemen air berkaitan erat dengan sumber air, baik kuantitas, maupun kualitasnya. Ketersediaan air sepanjang tahun menjadi hal yang penting untuk bisa melakukan kegiatan budidaya. Kualitasnya pun sesuai dengan syarat hidup sidat, sehingga bisa menunjang pemeliharaan sidat.

Walaupun pembudidaya memiliki ilmu yang cukup, modal yang banyak, lahan sangat luas, dan keinginan kuat; bila air yang ada tidak memenuhi persyaratan hidup ikan, keberhasilan kegiatan budidaya hanya akan menjadi wacana. Oleh karena itu, demi keberhasilan usaha, masalah air harus benar-benar diperhatikan. Mulai dari perlakuannya sebelum digunakan, cara menggunakan, dan mengaturnya agar kualitas air di kolam pemeliharaan terjaga dan terkendali dengan baik. Dengan demikian, ikan menjadi sehat dan cepat tumbuh.

  1. Manajemen air untuk Pendederan I (Tahap Glass eel)

Pendederan I (Tahap Glass Eel) Pada budidaya sidat, pengaturan air berhubungan dengan pemeliharaan. Pasokan air yang cukup sangat penting untuk proses penggantian air. Kualitas air yang baik untuk menunjang proses budidaya sidat.

Pada tahap pemeliharaan secara intensif, GE membutuhkan kualitas air yang baik untuk menunjang pertumbuhannya. Sumber air harus bersih, jernih, dan steril. Untuk menunjang kegiatan budidaya ini perlu disediakan tandon air yang berfungsi sebagai persediaan, pengaturan, serta penyediaan air bersih dan jernih.

Pembudidayaan sidat ukuran GE dilakukan di akuarium volume berkisar 55 – 150 liter dengan sistem resirkulasi. Sistem resirkulasi adalah sistem akuarium di mana di dalam akuarium tersebut terdapat pompa, filter fisik, filter kimia dan filter biologi. Air akan dipompa dari akuarium ke filter dan dialirkan kembali ke akuarium dengan kondisi air yang dijernihkan dan diperkaya dengan oksigen. Tujuan sistem ini adalah untuk menjaga kualitas air dalam keadaan optimal. Kualitas air akan di cek setiap 2 kali dalam sehari.

  1. Manajemen air untuk Pendederan II (Tahap Elver)

Sumber: https://b985.fm/first-in-the-u-s-elver-factory-being-built-in-waldoboro/

Pada pemeliharaan tahap elver akan dilakukan di bak khusus yang dinamakan round tank dengan diameter 1,5 m. Pada bak ini, sistem resirkulasi akan dilakukan secara simultan, yaitu 1 sistem resirkulasi untuk 4 bak round tank. Pada tahap ini, ikan akan dinamakan fingerling, yaitu ukuran ikan dengan berat 10-20 g. Ikan akan dipelihara dengan cara tersebut selama 5-6 bulan sampai ikan mempunyai berat 50 g sebelum dipindahkan ke kolam pembesaran yang ada di luar ruangan.

Selain filter-filter yang sebelumnya ada pada akuarium GE, pada bak pemeliharaan elver akan ditambah dengan pancaran sinar ultraviolet sebagai disinfektan.

Penambahan recirculation aquaculture system dan aerotube system pada wadah tersebut memungkinkan kontrol kualitas air dapat dilakukan lebih optimal.

  1. Manajemen air untuk Pembesaran (Tahap Fattening)

Sidat yang memiliki bobot 30-50 g per ekor akan masuk ke tahap fattening atau pembesaran. Pada tahap pemeliharaan ini, ikan dipelihara dalam wadah kolam beton atau terpal bulat yang berbentuk silo, seperti round tank dengan penyesuaian. Pada wadah pembesaran ini dilengkapi dengan running water system dan aerotube system untuk manajemen kualitas air. Adapula yang dilengkapi dengan sistem resirkulasi menggunakan filter trickling. Pada kegiatan pembesaran, air yang dibutuhkan untuk budidaya tidak harus jernih, asalkan debitnya cukup untuk mengganti air kolam. Sumber air yang berasal dari saluran air (sungai dan saluran irigasi) sebaiknya diendapkan terlebih dahulu karena dikhawatirkan membawa lumpur dan kotoran yang bila bercampur dengan sisa pakan akan mengakibatkan pembusukan di dasar kolam. Bila kondisi tersebut terjadi, dapat memicu timbulnya berbagai penyakit, seperti parasit, cacing, dan bakteri. Sumber air yang banyak mengandung lumpur (endapan) juga sangat potensial mendangkalkan kolam.