Budidaya ikan sidat

ESTalk : Kupas Manajemen Budidaya Ikan Sidat yang Baik

Hari 1 : Open House & Pengenalan Segmentasi Ikan Sidat

 

Segmentasi Budidaya Ikan Sidat

Indonesia telah menemukan titik balik untuk kembali menggulirkan roda perekonomian di masa pandemi ini, masyarakat melihat bahwa subsektor agribisnis seperti usaha budidaya ikan dapat menjadi peluang yang besar, dan memiliki prospek positif.

Hari ini, tidak sedikit masyarakat yang terdampak pandemi mulai membudidayakan ikan skala rumahan.

Bahkan mereka yang berbisnis di sektor besar seperti pertambangan mulai tertarik membudidayakan ikan karena sadar usaha ini sifatnya berkelanjutan.

Selain untuk menyelamatkan perekonomian, budidaya ikan adalah cara menjaga ketahanan pangan bangsa, masyarakat mulai sadar akan pentingnya gizi yang terkandung dalam daging ikan.

Bagaimana dengan Anda? Punya keinginan untuk memulai usaha di sektor ini?

Jika iya, ada satu komoditas yang kami rekomendasikan untuk Anda budidayakan.

Tentu saja, ikan sidat!

Ikan unggulan asli Indonesia ini kaya akan manfaat, nilai gizinya (EPA, DHA, Vitamin A, dan Fosfor) mengungguli ikan salmon!

Ikan sidat merupakan komoditas dengan prospek besar, harga per kilogram ikan sidat mencapai Rp150.000, jauh mengalahkan udang yang harganya Rp60.000 per kilogram.

Selain itu, di tahun 2020 ekspor ikan sidat sangat tinggi lho terutama pada olahan ikan sidat! Tidak perlu khawatir dengan ketersediaan benihnya, Indonesia memiliki 7 – 8 spesies dari 18 spesies ikan sidat di dunia.

Bahkan, negara-negara industri sidat menaruh harapan besar pada Indonesia. Benih ikan ini dapat kita temukan di Pelabuhan Ratu, Banten, Cilacap, Pangandaran, dan lainnya.

Namun sayang, masih sangat sedikit yang memanfaatkan kelimpahan sumber daya ikan sidat ini.

Anda mungkin berpikir modal yang Anda butuhkan akan sangat besar, proses pemeliharaan membutuhkan waktu yang sangat lama, apalagi Anda takut dengan resiko usaha yang tinggi?

Tenang saja, segmentasi (pembagian) usaha merupakan solusi untuk kekhawatiran Anda.

Ada 4 urutan segmentasi menyesuaikan tingkat resikonya, yaitu segmentasi 1 (Glass Eel – Elver) beresiko tinggi, segmentasi 2 (Elver – Fingerling) beresiko sedang, segmentasi 3 (Fingerling – Konsumsi) dan segmentasi 4 (Olahan sidat) beresiko rendah.

Selain memangkas waktu pemeliharaan, Anda dapat membatasi modal usaha, manajemen budidaya lebih terfokus, dan target usaha dapat lebih terukur.

Tentu, setiap segmentasi ini memerlukan trik-trik khusus untuk mencapai keberhasilan usaha.

Baca Juga: Festival Unagi di Jepang

Hari 2: Kupas Tuntas Ebook 5 Rahasia Jitu Budidaya Ikan Sidat

 

Budidaya ikan sidat

Ikan sidat merupakan salah satu jenis ikan asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Permintaan ikan sidat di pasar internasional dapat mencapai 350.000 ton/tahun.

Di Indonesia sendiri, Kementerian Perikanan dan Kelautan RI memproyeksikan kapasitas produksi ikan sidat dapat mencapai 120.000 ton/tahun.

Namun, pada tahun 2020 hanya sekitar 19.351 ton atau 16,12% saja yang terealisasikan dari total proyeksi tersebut. Hal ini salah satunya disebabkan oleh banyaknya kendala dalam budidaya ikan sidat.

Terdapat poin-poin penting yang perlu Anda perhatikan jika ingin memulai budidaya ikan sidat.

Poin pertama adalah jangan asal memilih benih.

Benih ikan sidat yang baik adalah benih yang berasal dari hasil budidaya karena telah beradaptasi dengan perlakuan-perlakuan serta suasana di kolam budidaya.

Penampungan awal benih dan pengiriman benih juga harus dilakukan dengan memperhatikan parameter-parameter tertentu agar kualitas benih terjaga.

Selain itu, cara menangkap benih juga menentukan kualitas benih.

Jika cara menangkapnya salah, misalnya dengan menggunakan potasium, maka benih akan keracunan dan sakit, sehingga menyebabkan kerugian.

Poin yang kedua adalah pakan.

Pakan yang baik adalah pakan yang dapat dicerna oleh ikan sidat karena akan menghasilkan laju pertumbuhan yang baik.

Pakan harus disesuaikan dengan fase dan bukaan mulut ikan sidat.

Kandungan protein dalam pakan juga harus diperhatikan dan pastikan sesuai dengan kebutuhan ikan sidat.

Mengetahui pakan yang tepat akan bermanfaat sekali karena berpengaruh pada efisiensi biaya produksi.

Poin yang ketiga adalah pentingnya menjaga kualitas air.

Air dalam kolam budidaya harus memenuhi standar parameter-parameter tertentu seperti pH, kandungan oksigen terlarut, kandungan amoniak, dan parameter lainnya.

Lalu, gunakan sistem tertentu untuk meminimalisir stress, misalnya dengan sistem sirkulasi.

Pergantian air juga maksimal 5% saja, agar kualitas air tidak berubah drastis dan tidak menyebabkan ikan stress.

Poin yang keempat adalah sesuaikan wadah dengan fase ikan sidat.

Sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan seperti apa ukuran serta bahan wadah yang baik untuk ikan sidat.

Wadah yang terlalu besar akan mengakibatkan sulitnya melakukan grading.

Ukuran wadah yang tepat sesuai fase ikan sidat juga akan mengurangi kompetisi makanan antar ikan sidat.

Poin yang kelima adalah penggunaan probiotik.

Penggunaan probiotik erat kaitannya dengan penjagaan kualitas air. Terdapat dua macam cara penggunaan probiotik.

Cara pertama yaitu mencampurkan probiotik dengan pakan ikan sidat.

Probiotik akan memecah asam-asam amino protein pada pakan sehingga ikan mudah mencerna pakan.

Kedua, mencampurkan probiotik pada air di kolam budidaya, fungsinya untuk memecah amonia menjadi nitrit dan nitrat sehingga tidak akan menjadi racun bagi ikan sidat.

Nah, itu dia 5 rahasia jitu budidaya ikan sidat.

Anda tertarik untuk memulai budidaya ikan sidat namun masih bingung bagaimana langkah selanjutnya?

Caranya mudah, yaitu dengan daftar program MUS sehingga Anda akan mendapat pelatihan yang mendetail bagaimana cara budidaya ikan sidat dengan baik.

Anda dapat menemukannya di MUS Program yang akan berlangsung pada secara onsite di Sidat Labas Bogor

Daftar dengan harga early bird (promo) disini

Baca Juga: 5 Hidangan Unagi di Jepang yang mendunia