Sidat termasuk hewan karnovora. Sepanjang hidupnya ikan ini memakan binatang yang ada hidup didalam air seperti cacing, udang, kepiting dan hewan lain. Sifat karnivora ditandai dengan gigi runcing kecil-kecil untuk menyergap dan merobek mangsa. Dalam mencari sidat memiliki kecenderungan keluar dari sarangnya.

 

Sidat mendekati mangsa yang ada di sekitarnya. Setelah di dekat sarangnya tidak terdapat makanan, sidat akan melakukan ekspansi ke tempat lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

 

Larva sidat hingga sidat muda memangsa mikrorganisme (hewan kecil) seperti zooplankton, protozoa, makrobentos, cacing, larva serangga, berudu, dan larva ikan. Setelah beranjak dewasa, sidat lebih agresif dan menyantap hewan yang lebih besar.

Sidat akan menangkap mangsa nya dengan cara menyergap hewan-hewan air yang melintas didekatnya. Makanan yang berukuran lebih kecil dari rongga mulutnya akan langsung ditelan. Jika ukurannya lebih besar, makanan akan dicabik atau dikoyak terlebih dahulu lalu ditelan. Kebiasaan makan pada sidat tergantung dari individu, penyebaran makanan, dan kondisi perairan.

Sumber: https://www.agronet.co.id/detail/budi-daya/perikanan/6648-Budidaya-Sidat-Menjanjikan-Keuntungan-yang-Menggiurkan

Secara biologi umumnya ikan memiliki indra yang membantunya untuk mendapatkan makanan. Indra penciuman (olfaktori) dan indra perasa (gustatori) berpengaruh terhadap kebiasaan makan ikan. Olfaktori merupakan indra jarak jauh bertugas memberikan isyarat untuk mendekati makanan, sedangkan gustatori merupakan indra jarak dekat yang memegang peranan penting dalam keputusan menerima atau menolak makanan.

Ada tiga fase dalam mencari makanan, yaitu dimulai dari pengenalan makanan, mencari lokasi makanan, dan pakan konsumsi. Pada sidat, indra penciuman makan, sehingga ini menjadi salah satu rekayasa teknologi pakan sidat.

Aroma pakan ditentukan oleh jenis dan jumlah atrakan yang ditambahkan selama proses pembuatan pakan. Penambahan atrakan dimaksudkan untuk merangsang sidat untuk mendekati dan mengonsumsi pakan yang diberikan. Penambahan atrakan dengan jenis dan jumlah yang tepat akan meningkatkan konsumsi pakan, sehingga meningkatkan pula pertumbuhan ikan.

Pakan yang memiliki atrakan yang baik akan lebih mudah dikenal oleh sidat sebagai pakan, sehingga penerimaan sidat terhadap pakan menjadi meningkat yang selanjutnya dapat mendukung sidat. Selain itu, sidat memakan makanan dengan didahului adanya rasa lapar. Rasa rangsangan nafsu makan sehingga sidat tergerak untuk memangsa dan menelan makanannya. Proses berlangsungnya pencernaan makanan diawali dengan adanya rangsangan tersebut.