Kalau dikira kerjaan menjelang ramadhan makin santai, salah besar banget! Justru, Labas semakin sibuk-sibuknya kesana dan kemari untuk memperkenalkan sidat dari Bogor hingga ke Korea!
Indo Aquaculture Summit 2018
Awal bulan Mei, Labas diwakili GM Bapak Angga Kurniawan berkesempatan bersanding bersama Direktur Perbenihan KKP Ir. Coco Cocarkin, M.Sc, Bpk Ir. Hardi Pitoyo (Founder PT. Surya Windu Kartika), dan Bpk Ahmad Rizqi Akbar (CEO platform fintech @growpal) pada sesi 2 acara Indo Aquaculture Summit 2018 di Auditorium AHN IPB.
Bersama mereka, Labas memotivasi para mahasiswa budidaya perairan dari seluruh Indonesia mengenai bisnis akuakultur. Kami mendorong mahasiswa budidaya untuk bukan hanya memelihara ikan, tetapi berkecimpung juga di support systemnya seperti sarana dan prasarana budidaya (supply artemia dll).
Tidak perlu takut untuk terjun berwiraswasta, sebab modal bukan hanya berupa rupiah, tetapi juga skill (keahlian) dan kepercayaan network yang dibangun sejak bangku kuliah!
Beberapa hari setelahnya, para mahasiswa akuakultur ini berkunjung ke Labas dan melihat langsung penerapan bisnis terpadu yang Labas lakukan. Seneng banget!
Urun Rembug di Seminar Nasional Ikan ke-10
Setelah seminggu kemarin dakwahnya ke mahasiswa, kali ini pimpinan Labas, Bpk. Deni Firmansyah urun rembug bersama dewan pakar Masyarakat Iktiologi Indonesia pada Seminar Nasional Ikan ke-10. Di sana, kami membicarakan tentang upaya pengelolaan ikan sidat yang sustainable.
Annyeonghaseo, Korea!
Dakwah Labas di hari pertama puasa go-international dengan keterlibatan Pak Sholihin (General Affairs PT. Labas) dalam Forum Bazar Mina Kelana Indonesia dan memperkenalkan produk perikanan Indonesia di Seoul, Korea Selatan.
Oennis dan Ahjussi banyak yang baru tahu Indonesia punya olahan ikan yang begitu beragam.. sampai sidatnya di foto, ditanya jenisnya apa, berapa sekilonya, berapa size terbesarnya. Untung oenninya nggak ada yang bilang sarangheyo ke Pak Sholihin, ya.. kalo ada.. wah bahaya. Hehe.
Launching Produk: Eel Intensive Course dan Pakan Sidat Formulasi Baru
Melihat animo pelatihan, Labas akhirnya membuka program intensif. Selama ini, pelatihan/workshop hanya diadakan 2 hari dalam 1 bulan sedangkan program intensif adalah versi “extended” karena diadakan selama 6 hari.
Program intensif awalnya diciptakan untuk para entrepreneur muda yang ingin terjun langsung manajemen profesional budidaya sidat. Pada saat soft launching, mitra kami umumnya mengikutkan calon manajer/teknisinya untuk belajar manajemen harian di farm Labas. Selengkapnya mengenai program intensif bisa dipelajari di sini
Pakan sidat labas juga mengalami transformasi yang tak kalah dahsyatnya. Setelah cukup puas dengan hasil tes lab “resep” baru, kami langsung mengirimkan sampel pakan ini untuk diujicoba ke mitra. Hasilnya menggembirakan, Alhamdulillah! Lihat respon pakannya di sini:
Next, Labas bikin apa lagi, ya? Kalo KULWAP mau pada ikutan, nggaa?