Bagi penggemar makanan Jepang, Ikan sidat atau yang biasa dikenal dengan sebutan kabayaki merupakan salah satu ciri khas makanan yang fenomenal. Dengan penyajian yang cukup sederhana, sidat dikukus kemudian dibakar kembali dengan bumbu khas dan dihidangkan bersama nasi. Kabayaki merupakan sebutan untuk ikan sidat yang melalui proses tersebut.

 

Selain kabayaki, ikan sidat juga bisa diolah menjadi berbagai bentuk makanan serta memiliki nilai jual yang tinggi. Setiap negara memiliki ciri khasnya sendiri dalam menyajikan ikan sidat. Tidak hanya Jepang, ikan sidat juga dapat ditemui di beberapa restoran Korea, China, hingga Eropa.

 

Yang pasti, setiap restaurant mempunyai tolak ukur yang berbeda dalam mengolah ikan sidat. Kalau kamu merupakan salah satu orang yang tertarik untuk melakukan budidaya ikan sidat, dibawah ini merupakan penjelasan tentang standart yang harus diperhatikan agar bisa menghasilkan ikan sidat layak konsumsi!

 

Ukuran yang Berseragam

Ukuran yang berseragam merupakan salah satu syarat awal untuk memenuhi standart. Kebanyakan restoran Jepang membutuhkan ikan sidat hidup dengan ukuran 300-400 gram untuk diolah menjadi kabayaki. Sedangkan restoran Korea dan China membutuhkan ikan sidat hidup yang oversize yaitu mulai dari 400 gram hingga 1 kilogram untuk diolah menjadi sup sidat. Untuk restoran Eropa, membutuhkan ikan sidat hidup berukuran 200 gram untuk diolah menjadi smoked fillet eel.

Anti Bau Tanah

Tentu tidak hanya ikan sidat, semua makanan seafood yang bau tanah pasti akan mendapatkan feedback negatif dari para konsumennya. Bau tanah yang dihasilkan oleh ikan sidat berasal dari alga yang masuk ke dalam insang. Beberapa cara agar sidat tidak bau tanah adalah dengan menggunakan sistem resirkulasi atau green water yang fungsinya untuk mencegah masuknya alga ke perairan. Selain itu, cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan kolam terpal sebagai alat budidaya. Jika kamu ingin menghasilkan cita rasa sidat yang enak dan lezat, pastikan ikan sidat yang kamu hasilkan tidak bau tanah dengan mengikuti cara-cara diatas ya!

Cara Budidaya Ikan Sidat Di Rumah Untuk Pemula (LENGKAP)

Kualitas Daging yang Pas

Bagaimana kualitas daging yang pas untuk memenuhi standart ikan sidat yang layak konsumsi? Tentunya dengan memperhatikan tingkat kelembutan daging dan kandungan lemak yang dihasilkan. Kualitas daging yang pas artinya memenuhi kandungan lemak yang cukup sehingga ketika diolah menciptakan rasa yang gurih dan lemaknya yang berjatuhan. Lalu bagaimana agar mampu menghasilkan kualitas daging yang sesuai? Yaitu dengan memberikan pakan buatan yang tepat untuk ikan sidat. Pakan yang diberikan harus tinggi akan lemak agar bisa menyerap ke dalam daging. Jika kamu gagal menghasilkan kualitas daging yang pas, maka ikan sidat yang dihasilkan akan terasa alot dan menghambat proses pengolahan.

Kulit Sidat yang Tipis

Jika kamu berfikir semakin tebal kulit ikan sidat maka semakin enak rasanya, itu pemikiran yang harus diluruskan! Kulit sidat yang terlalu tebal justru menghambat proses pengolahan serta menyulitkan saat ingin dikonsumsi. Justru kulit sidat yang tipis akan memudahkan ketika proses steaming dan gampang untuk dikonsumsi menggunakan sumpit.

Ikan Sidat Olahan Unagi Kabayaki

SDM yang Mematuhi SOP

Untuk mencapai poin-poin diatas, tentu poin terakhir ini adalah bagian terpenting untuk menghasilkan ikan sidat yang layak konsumsi. Yes! Betul sekali, SDM (sumber daya manusia) yang mematuhi SOP (standard operating procedure) akan menghasilkan budidaya yang sesuai. Dimulai dengan pemeliharaan, kebutuhan pakan, teknis budidaya, hingga teknis pengolahan harus dijalankan sesuai dengan SOP yang berlaku. Kunci utama keberhasilan sebuah budidaya, ada ditangan para SDM yang memulai!